'Umar bin
al-Khaththab Radhiyallahu 'anhu (wafat 23 H) Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin
Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy.
Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya
bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah. Lahir pada tahun 581 M di Makkah, Jazirah arab. Dan wafat 25 Dzulhijjah 23 H / 7 November 644
M.
Awal Keislamanya.
Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40
(empat puluh) orang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah
meriwayatkan dengan riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam
telah berdo’a,” Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang
paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau
Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.
Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang
diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “
Tarikh al-Khulafa’ ar-Rasyidin” sebagai berikut:
Anas bin
Malik berkata:” Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang pedangnya, lalu
Bani Zahrah bertanya” Wahai Umar, hendak kemana engkau?,” maka Umar
menjawab, “ Aku hendak membunuh Muhammad.” Selanjutnya orang tadi
bertanya:” Bagaimana dengan perdamaian yang telah dibuat antara Bani Hasyim
dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak membunuh Muhammad”. Lalu orang
tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu telah
meninggalkan agamamu”. Kemudian Umar pergi menuju rumah adiknya dilihatnya
adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran, lalu Umar berkata, “barangkali
keduanya benar telah berpindah agama”,. Maka Umar melompat dan menginjaknya
dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti Khaththab) datang mendorong Umar,
tetapi Umar menamparnya dengan keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.
Kemudian Umar berkata: “Berikan lembaran (al-Quran) itu kepadaku, aku
ingin membacanya”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis
tidak boleh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku ingin
tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci).”. Lalu Umar berdiri dan mandi
(bersuci) kemudian membaca lembaran (al-Quran) tersebut yaitu surat Thaha
sampai ayat,” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhanselain
Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk mengingatku.”
(Qs.Thaha:14). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku menemui Muhammad.”.
Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari sembunyianya
seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap do’a yang dipanjatkan
Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi) berdo’a “Ya Allah,
muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara
kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.
Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam, didepan
pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah seraya berkata,”
jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan masuk Islam, tetapi
jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya”. Lalu kemudian Umar menyatakan
masuk Islam dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Lalu
bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya Umar bin
Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud,
seraya berkata,” Kejayaan kami bertambah sejak masuknya Umar.”. Umar turut
serta dalam peperangan yang dilakukan bersama Rasulullah, dan tetap bertahan
dalam perang Uhud bersama Rasulullah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Suyuthi
dalam “Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin”.
Rasulullah memberikan gelar al-Faruq kepadanya, sebagaimana ini
diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Dzakwan, seraya dia berkata,” Aku telah
bertanya kepada Aisyah, “ Siapakah yang memanggil Umar dengan nama al-Faruq?”,
maka Aisyah menjawab “Rasulullah”.
Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin al-Khaththab orangnya.”.
Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin al-Khaththab orangnya.”.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar dia berkata,” Nabi telah
bersabda:”Sesungguhnya Allah telah mengalirkan kebenaran melalui lidah dan
hati Umar”. Anaknya Umar (Abdullah) berkata,” Apa yang pernah dikatakan
oleh ayahku (Umar) tentang sesuatu maka kejadiannya seperti apa yang
diperkirakan oleh ayahku”.
Keberaniannya
Riwayat dari Ibnu ‘Asakir telah meriwayatkan dari Ali, dia berkata,” Aku
tidak mengetahui seorangpun yang hijrah dengan sembunyi sembunyi kecuali Umar
bi al-Khaththab melakukan dengan terang terangan”. Dimana Umar seraya
menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu dia mendatangi Ka’bah
dimana kaum Quraisy sedang berada di halamannya, lalu ia melakukan thawaf
sebanyak 7 kali dan mengerjakan shalat 2 rakaat di maqam Ibrahim.
Kemudian ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,” Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu”. Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab Radhiyallahu’Anhu.
Kemudian ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,” Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu”. Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab Radhiyallahu’Anhu.
Wafatnya
Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika
sedang melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama
Abu Lu’luah budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah
dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq,
beliau wafat dalam usia 63 tahun.
Disalin
dari Biografi Umar Ibn Khaththab dalam Tahbaqat Ibn Sa’ad, Tarikh al-Khulafa’ar
Rasyidin Imam Suyuthi
No comments:
Post a Comment